Setelah sekian lama terbengkalai dalam kondisi yang cukup memprihatinkan, akhirnya diakhir-akhir waktu tahun ini Jalan Singadiwirya desa Ujungmanik, kecamatan Kawunganten diperbaiki guna lebih menunjang vitalitas fungsi dari adanya jalan ini. Memang diketahui bersama jika jalan ini merupakan akses paling strategis yang menghubungkan antara dua wilayah yakni Ujungmanik dan Kutawaru. Melalui dana yang bersumber dari APBD-Perubahan kabupaten Cilacap tahun 2014, sedianya peningkatan ruas jalan ini hanya menjangkau hingga jarak sekitar 800 meter terhitung dari titik 0 (Nol) diperempatan Komplek Buntu menuju kearah selatan dan berakhir disekitar Pemakaman Umum. Meskipun hanya mampu menjangkau jarak yang relatif pendek, namun masyarakat dikawasan tersebut cukup bersyukur dan berterima kasih. Seperti penuturan salah seorang tokoh masyarakat setempat Idris Wiratno mengatakan “kami bersyukur akhirnya jalan kami diperbaiki karena selama ini kondisinya sangat buruk, semoga dilain kesempatan pemerintah dapat lebih memperhatikan agar kondisinya lebih baik lagi”.
Pekerjaan proyek ini merupakan kewenangan dari “Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumber Daya Mineral” Kabupaten Cilacap, sedangkan sebagai pelaksana proyek yakni CV. Nusa Artha Cilacap. Mengingat waktu ini sudah memasuki musim penghujan, semestinya pekerjaan yang menelan anggaran total sebanyak Rp. 185.000.000,00 ini diharapkan dapat terselesaikan tepat waktu sebagaimana dijadwalkan akan selesai dalam kisaran 45 hari kerja terhitung dari 29/10 hingga 13/12.
Kondisi tanah yang labil didesa Ujungmanik memang menjadi permasalahan tersendiri mengapa jalan-jalan disana tidak kunjung memenuhi standar kelayakan. Hal ini terbukti dengan mayoritas jalan yang ada hanya mampu bertahan rata-rata satu atau dua tahun setelah perbaikan maka selanjutnya akan rusak kembali dan perlu perjuangan keras untuk dapat melaluinya dengan aman. Terlebih lagi karena prosentase penggunaan jalan oleh kendaraan pengangkut hasil bumi dengan bobot muatan yang melebihi standar kekuatan jalan semakin memperparah keadaan hingga kondisi jalan tersebut semakin memprihatinkan. Pemerintah desa setempat sebenarnya tak jarang bersama-sama dengan masyarakat setempat melakukan gotong royong dan berswadaya sekedar untuk melakukan perbaikan namun hal ini belum cukup membantu, tetap saja kondisinya seperti itu-itu juga. Meskipun sebenarnya keliru, maklumlah diterima jika masyarakat merasa putus asa dengan seringnya melontarkan hujatan cukup melecehkan terutama ditujukan pada aparat pemerintah disekitar wilayah tersebut.
Harapan tinggi tentunya disematkan pada pemerintahan RI yang baru memasuki rezim baru untuk lebih memperhatikan kondisi infrastruktur terutama jalan diperdesaan. Sebagai produsen pada bidang strategis untuk perekonomian negara terutama untuk hasil perkebunan, pertanian dan perikanan yang cukup tinggi tentunya desa Ujungmanik berharap untuk menjadi prioritas terhadap perhatian tersebut. (pwu)